SOS:
Dampak
Pemanasan Global Dapat Menyebabkan Bencana di Bumi Pada Tahun 2012.
Bertindaklah
Sekarang!
Pola makan vegetarian bukan saja baik untuk
kesehatan tetapi juga cara yang paling cepat untuk menghentikan
pemanasan global dan menyelamatkan bumi ini - Maha Guru Ching Hai
"Sektor peternakan adalah satu dari dua atau
tiga penyumbang terbesar bagi krisis lingkungan yang paling serius dalam
setiap skala, mulai dari lokal hingga global." Hampir seperlima (20
persen) dari emisi karbon berasal dari peternakan. Jumlah ini melampaui
jumlah emisi gabungan yang berasal dari semua kendaraan di dunia! --
Laporan Perserikatan Bangsa Bangsa tentang peternakan dan lingkungan
yang diterbitkan pada tahun 2006
"Dengan kecepatan mencair seperti ini, maka Laut
es Kutub Utara akan kehilangan lapisan esnya pada akhir musim panas
2012, lebih cepat daripada ramalan sebelumnya." Ahli iklim NASA, Jay
Zwally
"Kita telah melewati titik puncak, tetapi kita
belum melewati titik tanpa harapan. Kita masih dapat berputar balik,
tetapi dibutuhkan putaran yang cepat." Dr. James Hansen- ahli iklim
terkemuka NASA
Jangan makan daging, naiklah sepeda, dan jadilah
konsumen yang hemat -- begitulah cara Anda membantu mengerem pemanasan
global -- Dr. Rajendra K. Pachauri, Ketua Panel Antar Pemerintah
Perubahan Iklim (Intergovernmental Panel on Climate Change -IPCC),
Paris, 15 Januari 2008
Pengaruh pemanasan global terhadap temperatur
air laut telah menyebabkan terjadinya "Zona Mati" di lautan. Area air
yang sangat luas ini tidak memiliki kehidupan karena hilangnya oksigen
dan dilepaskannya gas hidrogen sulfida (H2S). Menurut laporan dari PBB,
saat ini sudah ada lebih dari 200 zona mati. Dinginnya suhu dasar lautan
telah menjaga gas metana tetap padat dalam bentuk hidrat. Beberapa
ilmuwan percaya bahwa peningkatan suhu laut dapat menyebakan pelepasan
gas metana dari dasar lautan.
Sektor peternakan telah menyumbang 9 persen
racun karbon dioksida, 65 persen nitro oksida, dan 37 persen gas metana
yang dihasilkan karena ulah manusia. Gas metana menghasilkan gas rumah
kaca 20 kali lebih besar dan nitro oksida 296 kali lebih banyak jauh di
atas karbon dioksida. Peternakan juga menimbulkan 64 persen amonia yang
dihasilkan karena campur tangan manusia sehingga mengakibatkan hujan
asam.
Untuk memproduksi satu kilogram daging, kita
telah menghasilkan emisi karbon dioksida sebanyak 36,4 kilo. Sedangkan
untuk memproduksi satu kalori protein, kita hanya memerlukan 2 kalori
bahan bakar fosil untuk menghasilkan kacang kedelai, 3 kalori untuk
jagung dan gandum; akan tetapi memerlukan 54 kalori energi untuk protein
daging sapi! Jadi untuk memproduksi daging, membutuhkan konsumsi energi
sebesar 10 kali! Pilihan pola makan kita juga merupakan pilihan energi.
Dengan memberi biji-bijian dalam jumlah banyak
untuk makanan ternak merupakan faktor utama penyebab kekurangan pangan.
John Powell, Perwakilan Progam Pangan Dunia PBB, Direktur Program
Eksternal meminta perhatian bahwa "Panen jagung diberikan untuk makanan
hewan ternak dan ini merupakan suatu pemborosan yang besar, sedangkan
kita sebenarnya dapat makan langsung jagung itu. Hal ini juga berlaku
bagi biji-bijian yang lain seperti beras dan
kedelai."http://www.financialpost.com/story.html?id=412984
Dr Walter dan tim penelitinya memonitor
pergerakan gas metana dari jarak yang dekat di seluruh dunia untuk
menentukan kemungkinannya terhadap akibat dari perubahan iklim. Ia telah
menemukan bukti bahwa gas metana di bawah air telah dilepaskan dari air
danau di Siberia dan Alaska.
Lapisan es di Kutub Selatan mulai runtuh. Pada
28 Februari 2008, lapisan es di semenanjung Wilkins di Antartika, yang
selama ini menjadi lapisan es abadi sudah mulai runtuh dengan kecepatan
yang mengejutkan para peneliti yang mengamatinya. Gambar-gambar satelit
dengan resolusi tinggi dan jelas telah menunjukkan proses runtuhnya es
ini yang diambil dari satelit Formosat 2 yang dioperasikan oleh Formosa
(Taiwan) ini. Dr. Cheng-Chien Liu berkata: Setiap orang tahu bahwa suhu
udara meningkat, suhu dunia memanas. Tapi mungkin tidak banyak yang
tahu bahwa peningkatan rata-rata suhu tertinggi terjadi di Kutub
Selatan, khususnya bagian Barat semenanjung Kutub Selatan. Lapisan Es
Wilkins telah mengalami peningkatan rata-rata suhu tertinggi sekitar 0,5
derajat setiap 10 tahun. Dalam 50 tahun terakhir ini berarti suhunya
telah meningkat sebesar 2,5 derajat. Itulah mengapa lapisan es di daerah
ini terus pecah satu per satu. Kami sudah menyaksikan banyak lapisan
es yang pecah dalam beberapa tahun terakhir ini. Jadi bisa saya katakan
bahwa peningkatan suhu dan pemanasan global menjadi penyebab utama dari
kejadian semacam ini. The Antartic Survey di Inggris yang mengamati
lapisan es Kutub Selatan mengatakan bahwa Lapisan es Wilkins adalah
lapisan yang terbesar dibandingkan dengan 6 lapisan es lainnya yang
telah runtuh dalam beberapa dekade terakhir. Saya kira hancurnya Lapisan
Es Wilkins ini memberi kita satu pelajaran yang bagus. Ini bukan
sekedar fiksi ilmiah atau teori dari para ilmuwan. Ini adalah sesuatu
yang benar-benar terjadi saat ini. Jika kita tidak melakukan sesuatu
sekarang juga, maka keadaannya mungkin dapat semakin buruk. Kita bisa
bekerja sama untuk menyelamatkan Bumi ini, Bumi yang hanya
satu-satunya.http://www.timesonline.co.uk/tol/news/environment/article3621685.ece
Dr. Gregory Flato dari Universitas Victoria di
British Columbia, Kanada menjelaskan beberapa petunjuk perubahan iklim
di Kutub Utara: "Karena iklim menghangat dan kita mengeluarkan banyak
gas rumah kaca ke dalam atmosfer, maka permukaan atmosfer menjadi
memanas, tetapi penghangatannya tidak merata di seluruh dunia. Ia lebih
hangat di daerah lintang tinggi seperti Kutub Utara, daripada di lintang
bawah. Inilah alasannya mengapa es lautan dan salju di lintang atas
memantulkan cahaya. Mereka memantulkan cahaya dan berfungsi mendinginkan
iklim, karena permukaan di lintang bawah lebih gelap. Lalu permukaan
gelap itu akan menyerap lebih banyak radiasi sinar matahari, sehingga
pemanasan iklim akan mencairkan lebih banyak es lagi. Dr Flato
memperkirakan berdasar ukuran minimum dari musim panas, area pelapis es
di Kutub Utara telah berkurang hingga 8% selama 30 tahun. Tetapi selama
lima tahun lalu, tingkat ini telah meningkat dengan dramatis. Area
permukaan berkurang hingga 40% hanya dalam satu periode, musim panas
2007 tahun lalu.
http://www.iar.org.uk/globalnews/articles/2008/04/climate_change_threatens_king_penguin_survival_300.html
Retakan besar beting Es Ward Hunt memberi sinyal
kematian. Sebagai salah satu dari lima beting es yang masih ada di
Kanada, Beting Es Ward Hunt yang berumur 3.000 tahun dan setebal 40
meter di wilayah seluas 443 km² sedang menyusut dengan cepat. Awal tahun
ini, Derek Mueller dari Universitas Trent dan Doug Stern, Penjelajah
Taman Kanada, melakukan survei wilayah dan menemukan bahwa ada banyak
retakan di beting es tersebut dan saturetakan berukuran 10 kilometer
kali 40 meter. Menurut Mueller, beting es tidak diisi lagi oleh glasir
dan retakan tersebut adalah permanen. Dia menambahkan bahwa temuan
tersebut menyarankan perubahan iklim telah melewati ambang batas
tertentu. http://www.thestar.com/News/World/article/413677
Penelitian terakhir oleh Greenpeace menyimpulkan
bahwa naiknya permukaan air laut, berkurangnya pasokan air, dan
berubahnya musim hujan karena perubahan iklim dapat menyebabkan 125 juta
penduduk Asia Tenggara kehilangan rumah dalam waktu dekat. Sebagai
tambahan, Program Pembangunan PBB mencatat bahwa perubahan iklim akan
sangat berpengaruh kepada negara-negara berkembang dan menyebabkan
migrasi penduduk secara besar-besaran maupun meningkatnya wabah
penyakit.
http://www.dailytimes.com.pk/default.asp?page=2008%5C03%5C31%5Cstory_31-3-2008_pg6_20
Asia Selatan merasakan pengaruh yang kuat atas
kenaikan temperatur. Kenaikan temperatur sebesar 2 sampai 5 derajat
Celsius telah menyebabkan kegagalan panen yang besar di Asia Selatan.
Hal ini juga menyebabkan lebih kekeringan yang parah serta menggenangi
rumah dari lima juta orang di seluruh Asia Selatan.
http://www.merinews.com/catFull.jsp?articleID=131188
Tim Dr. Lesack dari Kanada sedang mempelajari
daerah Fermafrost, sebuah lapisan tanah yang sekarang mencair dan
menyebabkan pelepasan gas karbon dioksida serta metana. Pada konferensi
perubahan iklim di Vancouver yang baru diadakan tahun 2008, Pemimpin
Partai Liberal Stéphane Dion mengatakan bahwa metana yang terjadi
sebagai hasil gas rumah kaca sebagian besar berasal dari konsumsi daging
dan industri peternakan. Hewan yang mereka makan melepaskan banyak
sekali gas metana ke atmosfer, dan metana jauh lebih banyak menyebabkan
gas rumah kaca dibandingkan dengan CO2. Ada beberapa jalan untuk
mengakhiri metana itu, tetapi pada akhirnya kita harus mengganti
kebiasaan kita, yaitu memilih pizza vegetarian (vegan). Bpk. Dion juga
menegaskan pencegahan perubahan iklim harus segera menjadi bagian dari
tindakan para pemerintah.
http://www.cbc.ca/technology/story/2008/04/04/delta-lakes.html
Earthsave.org mengatakan bahwa dengan menjadi
vegan bisa membantu membalik perubahan iklim. Situs web organisasi
tersebut mengeluarkan sebuah laporan tentang Bagaimana Ahli lingkungan
Melihat Vegetarisme sebagai alat yang Paling Efektif untuk melawan
Perubahan Iklim dalam Masa Hidup Kita." Laporan tersebut juga menyoroti
kontribusi dari industri peternakan bagi pemanasan global seperti
kutipan dari para ahli seperti ahli iklim Dr. James Hansen yang
menyatakan bahwa selain CO2, metana adalah kontributor yang paling
berbahaya dari emisi rumah kaca. Sebagai gas rumah kaca yang lebih
berbahaya daripada CO2, metana dapat dikurangi dengan signifikan jika
orang menjadi vegan.
http://www.earthsave.org/news/earthsave_global_warming_report.pdf
Orang Kanada di barat daya Kolombia bersiaga
terhadap kenaikan permukaan laut. Laporan baru dari pemerintah federal
Kanada mengatakan bahwa kenaikan permukaan laut satu meter dapat memberi
dampak kepada 220.000 orang yang hidup di area pantai Vancouver.
Permukaan air laut telah naik 4 sampai 5 mm setiap tahunnya. Laporan
juga menyatakan bahwa jika air laut terus naik, maka 4600 hektar lahan
pertanian dan 15.000 hektar area pemukiman di Kolumbia akan terkena
banjir. Lois Jackson, walikota dari Delta, Kolombia, berkata: "Fenomena
ini sekarang telah terjadi, dan bukan teori lagi."
http://www.canada.com/theprovince/news/story.html?id=9d54cfd8-874f-4c89-bd64-f3f7e2b17bd1&k=25491
http://www.canada.com/theprovince/news/story.html?id=9d54cfd8-874f-4c89-bd64-f3f7e2b17bd1&k=25491
Menteri Lingkungan, Konservasi, dan Meteorologi
Kepulauan Solomon, Gordon Darcy Lilo, menguraikan dalam pidatonya kepada
Parlemen untuk menguraikan hal yang berkenaan dengan perubahan iklim
yang telah merugikan negara pulau itu. Contoh-contoh yg ia berikan
antara lain penurunan produksi pertanian, erosi pantai, dan
tenggelamnya pulau-pulau karena air laut. Ia menyatakan bahwa
keputusan-keputusan yang diambil pemerintah harus memperhitungkan aspek
perubahan iklim demi mengurangi dampaknya.
http://solomontimes.com/news.aspx?nwID=1549
Ahli lingkungan Jepang, Shuichi Endo sedang
mencoba mengambil photo Pulau Tuvalu yang dihuni oleh 10 ribu orang di
negara kepulauan Pasifik untuk meningkatkan kesadaran akan ancaman
serius dari penduduk di Pulau Tuvalu. Pulau ini terletak hanya beberapa
meter di atas permukaan laut dan terancam tenggelam karena permukaan air
laut naik secara signifikan karena pemanasan global.
ttp://www.abc.net.au/ra/news/stories/200803/s2196990.htm?tab=pacific
Makanan vegan sekarang menjadi tren di Arab
Saudi. Tempat-tempat pesiar di Uni Emirat Arab beralih ke vegetarian.
Kepala koki Pravin Bagali dari hotel Le Meridien Al Aqah di emirat
Fujairah mengatakan, pelanggan yang fruitarian (hanya makan buah) dan
vegan telah meningkat hingga 40% sejak tahun lalu. Dan kepala koki
Gabriela Kurz dari restoran vegetarian di Talise Spa Madinat Jumeirah
mengatakan, "Kami sangat berminat memperkenalkan lebih banyak makanan
vegan ke dunia kuliner Dubai."
http://www.arabianbusiness.com/514776-unusual-diets-gain-ground
Pembuat Undang-Undang Jerman menganjurkan lebih
sedikit daging. Wakil untuk Parlemen Jerman dan pemimpin Partai Hijau,
Renate Künast, telah menyuarakan kebijakan untuk melakukan perubahan
dalam bidang pertanian demi menghentikan perubahan iklim. Bagian yang
direkomendasikan oleh Nn. Künast dalam transformasi tersebut adalah
mengurangi penggunaan produk susu dan daging untuk konsumsi.
http://www.schrotundkorn.de/2008/200804b03.html
Senator Australia mempromosikan vegetarisme
untuk lingkungan hidup. Saat berbicara tentang Earth Hour, Senator
Australia, Andrew Bartlett di Queensland mengatakan bahwa mematikan
listrik selama satu jam mempunyai nilai simbolik. Akan tetapi, untuk
menyampaikan perubahan iklim jangka panjang dan efektif maka diperlukan
perubahan gaya hidup. Ia berkata: "Tidak ada cara yang lebih mudah,
lebih murah, dan lebih cepat dalam mengurangi emisi rumah kaca selain
dengan memangkas jumlah produk daging dan susu yang kita konsumsi. Ini
adalah cara yang telah terbukti manfaatnya baik bagi kesehatan maupun
lingkungan hidup. Selain itu hal ini dapat segera kita lakukan daripada
menunggu teknologi baru, layanan transportasi umum yang lebih baik, atau
menerapkan penggunaan energi terbarukan. Cara ini sangat menghemat uang
daripada menghabiskannya untuk cara lain, dan cara ini tidak
menyebabkan bahaya apapun bagi ekonomi kita." Senator Bartlett juga
menyinggung tentang laporan PBB yang mengatakan bahwa emisi karbon dari
peternakan hewan lebih besar daripada gabungan gas rumah kaca dari
seluruh jenis transportasi. Lebih jauh lagi ia berkata: "Kita tidak
dapat terus duduk di belakang dan menunggu pemerintah, teknologi, atau
pasar untuk mengatasi masalah ini dan bersandar dengan upaya mereka...
kita juga harus mengakui kenyataan ilimiah bahwa pada hakikatnya jika
kita tidak memotong konsumsi produk hewan, maka kesempatan kita untuk
menghentikan perubahan iklim adalah hampir tidak ada."
http://sl.farmonline.com.au/news/nationalrural/agribusiness-and-general/general/senator-bartlett-wants-nomeat-and-dairy-day/83604.aspx
Ada banyak negara yang terletak di daerah
selatan Sahara Afrika, khususnya Gambia yang merasakan dampak pemanasan
global terutama dalam hal produksi pangan. Bpk. Pa Ousman Jarju selaku
Direktur Sumber Air Gambia serta wakil Gambia untuk Badan Perserikatan
Bangsa-Bangsa untuk Penerapan Kerangka Kerja Konvensi mengenai
Perubahan Iklim, selama konferensi internasional perubahan iklim di
Bangkok tahun 2008 mengatakan: "Ibu kota negara yang ketinggiannya
hampir sekitar satu meter di atas permukaan air laut sangat rentan
terhadap naiknya air laut. Kami juga merasakan dampaknya karena jika
Anda melihat sejarah curah hujan selama 3 dekade terakhir, curah hujan
telah menurun, temperatur telah naik 0,4 derajat tiap dekadenya dan kami
mengalami musim hujan yang lebih pendek serta musim kering yang
meningkat dari tahun ke tahun. Jadi, kami merasakan dampaknya dan ini
juga menimbulkan ketidakamanan pangan." Desember lalu pemerintah Gambia
menyajikan rencana tindakan nasional akhirnya ke PBB yang menguraikan
cara-cara yang akan diambil untuk mengantisipasi perubahan iklim. Mr. Pa
Ousman Jarju juga berkata: "Kita benar-benar perlu
mengubah gaya hidup kita, karena ini sungguh memberi sumbangan terhadap pengurangan emisi yang lebih tinggi dan perubahan iklim. Sistem pola makan kita juga perlu berubah. Bila kita menerapkan jenis diet vegetarian maka itu akan menyumbang sangat besar. Kita siap menyelamatkan planet ini. \\sun\y\FTP 2008\Events01\No ID number\200803 UN Climate Change\
mengubah gaya hidup kita, karena ini sungguh memberi sumbangan terhadap pengurangan emisi yang lebih tinggi dan perubahan iklim. Sistem pola makan kita juga perlu berubah. Bila kita menerapkan jenis diet vegetarian maka itu akan menyumbang sangat besar. Kita siap menyelamatkan planet ini. \\sun\y\FTP 2008\Events01\No ID number\200803 UN Climate Change\
Menteri Administrasi Perlindungan Lingkungan
Formosa (Taiwan), Bpk. Winston Dang telah membuat rekomendasi untuk
orang-orang untuk makan lebih sedikit daging demi menyelamatkan sumber
alam. Ia melihat dampak dari peternakan hewan yang menyebabkan degradasi
besar bagi tanah dan merupakan penghasil polusi air
utama.http://www.taiwannews.com.tw/etn/news_content.php?id=637871〈=eng_news&cate_img=49.jpg&cate_rss=news_Society_TAIWAN
Stasiun King Sejong yang merupakan tempat
pengamatan iklim di Kutub Selatan bagian barat selama dua dekade telah
memantau perubahan pola lingkungan hidup di Kutub Selatan. Dengan 11
fasilitas dan 2 observatoriumnya yang berlokasi di Pulau King George di
Semenanjung Barton di Kutub Selatan bagian barat, Korea mendatangkan
puluhan ilmuwan setiap tahunnya. Dengan datangnya musim panas dalam
waktu dekat, mereka, seperti kebanyakan stasiun riset lainnya di daerah
tersebut, terus memasukkan informasi yang paling terkini.
Menurut pengamatan kami, dinding es Teluk kecil
Marian yang dekat dengan stasiun kami telah mundur lebih dari 1 km
selama 50 tahun terakhir. Para peneliti telah berada di sana selama 3
bulan melihat sendiri bahwa selama masa itu, dinding es mundur selama
beberapa meter. Jika Anda datang ke sini, Anda dapat merasakan bahwa
perubahan iklim sangat serius dibandingkan dengan sebelumnya. Untuk
menunda laju pemanasan global sebanyak mungkin, industri perlu
menjauhkan diri dari pemakaian bahan bakar fosil dan berbagai pola gaya
hidup harus berubah. Semenanjung Barton yang relatifsejuk, dimana
Stasiun King Sejong berlokasi, biasanya menarik sejumlah spesies, dan
oleh karena itu ada banyak ahli biologi yang datang mempelajarinya. Akan
tetapi tahun ini ilmuwan digusarkan akan populasi satwa di sana. Selain
itu, jumlah plankton telah merosot dengan tajam Ketika Anda melihat
hewan seperti pinguin atau anjing laut, mereka sulit ditemukan
dibandingkan dengan tahun lalu. Di tahun ini saja, dinding es di sini
telah roboh 50 meter dibandingkan tahun lalu. Ketika Anda melihat itu,
itu akan membuat Anda berpikir. Terlalu banyak es yang roboh saat ini.
Jika kita melihat foto dari udara 10 tahun yang lalu, dinding es ada
tepat di depan stasiun kita, tetapi ia berada sangat jauh dari kita
sekarang, ini berarti ada banyak dinding es yang telah roboh.
http://newsinfo.inquirer.net/breakingnews/nation/view/20080402-127994/Green-group-gives-out-water-saving-tips
Sungai es di Swiss mencair sebagai akibat dari
pemanasan global. Sekitar 1.800 sungai es di Swiss mencair sebesar 3%
per tahun. Yang terbesar berkurang belasan meter per tahun, sementara
rata-rata pencairan per tahun untuk yang lainnya bertambah dua dan tiga
kali lipat. Pusat Pengamatan Sungai Es Dunia yang didukung PBB
mengatakan pencairan parah ini disebabkan oleh perubahan iklim. Ini
benar-benar mendesak, kita harus melakukan sesuatu. Karena penguapan air
adalah masalah serius di seluruh Eropa, warga Swiss akan segera cepat
menghadapi kekurangan air dan bahkan kekeringan. Fenomena pencairan
sungai es sedang terjadi di negara-negara lainnya. Milyaran orang di
seluruh dunia tergantung dari sungai-sungai es ini untuk air minum,
pertanian, industri, dan pembangkit
listrik.http://news.nationalgeographic.com/news/2005/11/1110_051110_warming.html
Warga Timor Leste menderita efek dari perubahan
iklim. Dengan meningkatnya ketinggian air laut dan cuaca yang buruk, hal
ini telah memberikan efek kepada penduduk di Timor Leste dalam berbagai
segi. Di seluruh Timor dan bagian lain dari Indonesia, hasil panen para
petani berkurang sebanyak setengah dari hasil panen biasanya karena
kondisi iklim yang tidak stabil. Sebagai akibatnya, ribuan anak-anak
memperoleh gizi yang sangat buruk. Bpk. Adao Soares Barbosa, Direktur
Nasional untuk Pelayanan Lingkungan mengatakan: "Sebagaimana yang Anda
ketahui bahwa negara kami adalah negara terbaru di dunia, jadi kami
perlu skenario ekonomi yang mendukung lingkungan hidup dan ekosistem.
Perubahan iklim sudah memberikan dampak terhadap negara kami dalam hal
sumber air, hasil pertanian, dan juga hilangnya keanekaragaman biologi,
khususnya di daerah yang rawan terhadap kemarau, banjir, dan kenaikan
air laut. http://news.bbc.co.uk/2/low/asia-pacific/6919730.stm
Uni Eropa memberlakukan pelarangan impor daging
yang dihormonisasi. Beberapa negara, seperti AS dan Kanada, memberikan
hormon kepada sebagian besar sapi perah untuk mempercepat pertumbuhannya
dan menambah produksi susunya. Uni Eropa menggunakan "prinsip
pencegahan" dengan melarang impor produk yang terhormonisasi, karena
dicurigai akanmengacaukan kesehatan hormonal dan sistem reproduksi
manusia, serta memperbesar kemungkinan terjadinya
kanker.http://www.iht.com/articles/ap/2008/03/31/business/EU-FIN-ECO-WTO-Beef-Hormones.php
Hewan-hewan di kebun binatang menjadi
vegetarian. Kebun binatang Belanda Blijdorp di Rotterdam mengganti
makanan hewan berbahan daging dengan diet vegetarian yang sehat setelah
lewat beberapa tahun. Bpk. Ton Dorresteyn, direktur kebun binatang
berkata: "Kebun binatang telah membuat keputusan ini karena telah
meneliti efek positif dari diet vegetarian terhadap hewan." Kesehatan
hewan-hewan akan dimonitor dari dekat oleh dokter hewan. Sebuah contoh
tentang manfaat dari hidup vegetarian disediakan oleh situs web kebun
binatang dengan sebuah kisah tentang Shiva, seekor harimau yang berusia
27 tahun yang telah menjadi vegetarian sejak usia 10 tahun. Alasan lain
untuk transisi ini adalah pengurangan emisi gas rumah kaca yang
dihasilkan melalui penerapan diet vegetarian adalah untuk melindungi
kelestarian planet dan hutan kita dengan tidak menebang pohon untuk
menanam pakan makanan ternak.
http://www.dutchnews.nl/news/archives/2008/03/zoo_animals_to_become_vegetari.php
Hutan-hutan gambut di Indonesia akan habis.
Organisasi lingkungan hidup Greenpeace baru-baru ini melaporkan bahwa
industri minyak kelapa sawit Indonesia terus berlanjut tidak beraturan.
Minyak kelapa sawit yang digunakan untuk makanan, kosmetik, dan bahan
bakar bio ikut merusak hutan gambut. Karena tingginya kadar karbon yang
tersipan dalam hutan-hutan itu, pembabatan dan pembakaran hutan ini
menjadikan Indonesia sebagai negara ketiga penyumbang emisi gas rumah
kaca.http://news.monstersandcritics.com/asiapacific/news/article_1398725.php/Palm_oil_industry_continues_to_destroy_Indonesias_peatland_forests
Partisipan Forum Boao untuk Asia menganjurkan
konsumsi lebih sedikit daging di Forum Internasional Boao untuk Asia
2008 di China. Para partisipan juga bertemu untuk satu sesi yang disebut
"Perubahan Iklim: Mengubah Bisnis, Mengubah Kita." Gerard Kleisterlee,
Ketua dan CEO Royal Philips Electronics Group berada di antara mereka
yang menganjurkan bahwa pilihan
vegetarian (vegan) dapat mengurangi emisi CO2. http://news.xinhuanet.com/english/2008-04/13/content_7969665.htm
vegetarian (vegan) dapat mengurangi emisi CO2. http://news.xinhuanet.com/english/2008-04/13/content_7969665.htm
Garis pesisir pantai Skotlandia terkikis akibat
perubahan iklim. Pemerintah Skotlandia mengeluarkan laporan yang
menyatakan erosi di pesisir sepanjang 740 mil, bersama dengan naiknya
permukaan air laut. Air yang berubah menjadi semakin asam juga
membahayakan satwa liar. Richard Lochhead, sekretaris kabinet urusan
pedesaan dan lingkungan berkata tentang situasi darurat ini, "Ini
terjadi sekarang dan kita harus bertindak."
http://news.scotsman.com/scotland/740-miles-of-Scottish-coast.3960702.jp
0 komentar:
Post a Comment