5 Perusahaan Terbesar Sejagat
VIVAnews - Majalah ekonomi terkemuka dunia, Fortune, kembali merilis daftar 500 perusahaan dunia yang layak masuk kategori terbesar di jagat bumi.
Untuk pertama kalinya, sejak dua tahun terakhir, posisi teratas daftar Fortune Global 500 berhasil diambil alih dari Wall-Mart Store.
Tak hanya itu, perusahaan asal Negeri Tirai Bambu, China, juga mulai menunjukkan tajinya dengan menguasai daftar penyumbang terbanyak kedua dari pemeringkatan tahunan tersebut. China menyumbang sebanyak 73 perusahaan, menggeser Jepang yang hanya 68 perusahaan.
Dikutip dari laman Fortune, berikut adalah daftar 5 perusahaan terbesar dunia pada 2012:
1. Royal Dutch Shell
Peringkat sebelumnya: 2
Pegawai: 90 ribu orang
Asal: Belanda
Perusahaan minyak asal Belanda ini berhasil menggeser Wall-Mart sebagai perusahaan terbesar dunia pada 2012. Sebelumnya, Royal Dutch Shell berada di posisi kedua.
Satu hal yang membuat pemilik merek dagang Shell ini melaju ke posisi kedua adalah temuan ladang minyak di kawasan perairan kutub utara (Artic water). Rencana ini menjadi kontroversial, karena tumpahan minyak dikhawatirkan mengganggu ekosistem di dekat kawasan Alaska tersebut.
Shell terus berupaya mendorong penambangan di kawasan itu pada Juli ini dengan harapan bisa mengangkut 90 miliar barel minyak dari perut bumi.
Dalam jangka pendek, Shell telah menunjukkan kinerja mengagumkan. Pendapatan mereka meningkat pada kuartal I-2012 sebesar 11 persen menjadi US$7,7 miliar.
2. Exxon Mobil
Peringkat sebelumnya: 3
Pegawai: 99.100 orang
Asal: Amerika Serikat
Peringkat Exxon menjulang dalam daftar Fortune 500 setelah perusahaan mampu meraup untung US$41,1 miliar, atau 35 persen lebih tinggi dari tahun sebelumnya.
Bos Exxon, Rex Tillerson, telah membuat taruhan dengan menjajal bisnis gas alam. Bahkan, kini Exxon telah berupaya memproduksi gas sama banyak dengan minyak. Cadangan gas mereka diperkirakan mampu membuat roda perusahaan terus berputar hingga 25-30 tahun ke depan.
Dalam jangka pendek, keuntungan Exxon dari gas memang belum terlihat. Terlebih lagi, harga gas di pasar AS dan dunia tengah melemah. Hal ini pula yang membuat pendapatan Exxon turun 11,3 persen.
3. Wall-Mart Store
Peringkat sebelumnya: 1
Pegawai: 2,2 juta orang
Asal: Amerika Serikat
Perusahaan ritel terbesar dunia ini memang tengah menikmati untung besar dari penjualannya di berbagai belahan bumi. Sayangnya, Wall-Mart harus bertarung dengan berkurangnya konsumsi di pasar AS.
Untuk 2011, Wall-Mart membukukan pendapatan dari penjualan sebesar US$25 miliar, atau naik 6,4 persen. Sayangnya, upaya untuk menggenjot penjualan di pasar AS dirasakan sangat berat di tengah kenaikan tingkat pengangguran dan harga gas.
Selain masalah penjualan, Wall-Mart juga harus berhadapan dengan citra perusahaan yang memburuk. Pada 2011, Wall-Mart harus berhadapan dengan kasus hukum di pengadilan AS.
4. British Petroleum (BP)
Peringkat sebelumnya: 4
Pegawai: 83.400 orang
Asal: Inggris
Munculnya kasus tumpahan minyak di Teluk Meksiko dua tahun lalu membuat BP harus menjual asetnya hingga mencapai US$30 miliar. Namun, dengan berhasilnya perusahaan meraup untung US$26 miliar pada 2011 dari sebelumnya rugi US$3,3 miliar, BP kembali masuk dalam jajaran perusahaan energi terbesar di dunia.
Selama 2011, perusahaan telah memfokuskan bisnisnya pada tiga hal, yaitu mengkaji ulang dan merestrukturisasi prosedur keselamatan, bekerja sama dalam upaya mengatasi tumpahan minyak, dan mempertahankan strategi meraih keuntungan finansial.
5. Sinopec Group
Peringkat sebelumnya: 5
Pegawai: 1,02 juta orang
Negara asal: China
Dikenal dengan nama China Petroleum and Chemical Corp. Perusahaan minyak terbesar asal negeri Tirai Bambu ini terus mengembangkan bisnisnya di bidang minyak dan gas. Sinopec bahkan telah mampu sejajar dengan perusahaan minyak dan gas multinasional.
Tak seperti pesaingnya, perusahaan milik pemerintah ini masih harus bertarung dengan pergolakan harga minyak dunia di tengah aturan pemerintah China untuk menjaga harga minyak dalam negeri.
Sinopec berambisi untuk memproduksi minyak mentah sebesar 50 juta ton per tahun pada 2015 di seluruh belahan dunia.
Pesatnya pertumbuhan bisnis Sinopec tak terlepas dari strateginya menjalin kerja sama atau mengakuisisi perusahaan minyak multinasional di berbagai belahan dunia. Salah satu akuisisi terbesarnya adalah pembelian saham perusahaan minyak Kanada, Daylight Energy Ltd sebesar US$2,1 miliar.
0 komentar:
Post a Comment