Benarkah Manusia Sudah Pernah ke Bulan?
Tahun 1969, pesawat Apollo 11 berhasil
membawa dan menjejakkan manusia untuk pertama kalinya di Bulan. Tentu
kita semua masih ingat siapa saja awak dari Apollo 11 itu. Nama Niel
Amstrong, Buzz Aldrin, dan Michael Collins mungkin merupakan nama-nama
yang sudah tidak asing lagi kita dengar. Ketiga orang itulah para
astronot yang dikirimkan oleh NASA dalam misi penerbangan manusia
pertamakali ke Bulan dengan Apollo 11. Peristiwa ini tentunya menjadi
suatu tolak ukur bagi kemajuan IPTEK kita, dan mungkin kedepannya
penjelajahan ke Mars maupun planet lainnya dengan mengirimkan manusia
pertama kesana bukan menjadi suatu impian lagi.
Namun sayang, setelah lebih dari tiga
dekade terlewati pro kontra masih membayangi peristiwa bersejarah itu.
Banyak oknum yang belum sepenuhnya mempercayai bahwa NASA benar-benar
mendaratkan manusia ke Bulan dikarenakan beberapa sebab, diantaranya
penguasaan teknologi yang belum memadai saat itu,dll. Era tahun 1969
merupakan masa dimana perang dingin antara Uni Soviet dan Amerika belum
berakhir. Mungkin karena ambisinya untuk memenangkan perang dingin
inilah yang membuat pihak Amerika kemudian membuat suatu “kecurangan”
dengan sebuah proyek rekayasanya yang mengambil setting pendaratan di
bulan tsb. Satu fakta yang mungkin membuat Amerika “geram” adalah kabar
keberhasilan Soviet yang telah mengorbitkan Vostok 1-nya bersama Yuri
Gagarin, sebagai manusia pertama yang berhasil melakukan perjalanan
ruang angkasa.
Tapi, benarkah misi Pendaratan Apollo 11 di bulan itu
memang benar-benar dipalsukan oleh NASA dengan membuat filmnya di Studio?
Pada tanggal 15 Februari 2001,
memang benar-benar dipalsukan oleh NASA dengan membuat filmnya di Studio?
Pada tanggal 15 Februari 2001,
American Fox TV Network menayangkan sebuah program yang disebut Conspiracy Theory : Did We Land on the Moon? (Teori Konspirasi
: Apakah Kita Sungguh Mendarat di Bulan?). Mitch Pileggi, seorang aktor
dalam film X-Files memandu acara satu jam ini, menyatakan bahwa NASA
telah memalsukan seluruh proyek Apollo ke Bulan dengan membuat filnya di
Studio. Namun, mitos ini hanya diyakini sedikit orang di Amerika.
Berdasarkan jejak pendapat Time pada tahun 1995 dan Gallup pada tahun
1999, yakni hanya sekitar 6% saja orang Amerika yang meragukan bahwa 12
Astronot telah berjalan di bulan. Ke-6% orang-orang yang meragukan hal
itulah yang disebut sebagai penganut teori konspirasi.
Para penganut Teori Konspirasi diluar
Amerika mungkin lebih banyak lagi, menurut taksiranku, saat ini lebih
banyak orang yang mempercayai mereka mengenai mitos tentang kepalsuan
pendaraatan di Bulan yang dilakukan oleh NASA.CMIIW
Para penganut teori konspirasi dan orang
yang skeptis tentunya mempunyai banyak bukti akan hal ini. Menurut
mereka banyak beberapa hal yang aneh pada foto-foto yang dipublikasikan
oleh pihak NASA selama misi ke bulan tsb. Diantaranya foto yang
memperlihatkan bendera tampak berkibar, padahal di Bulan tidak ada
atmosfer dan angin. Mereka juga menunjukkan bahwa dalam semua foto yang
seharusnya memperlihatkan para astronot sedang berada di permukaan Bulan
yang hampa udara, mereka tidak melihat obyek gambaran bintang-bintang
dilangit yang gelap.
Tapi,saya pribadi justru mempercayai
bahwa misi Apollo 11 ke bulan itu bukanlah merupakan suatu kebohongan
yang selama ini banyak digembar-gemborkan oleh para Skeptisme maupun
penganut teori konspirasi .Mengapa?
Mungkin beberapa penjelasan yang saya
uraikan dibawah ini lebih bisa membuka pikiran kita bahwa sebenarnya apa
yang selama ini digembar-gemborkan oleh beberapa oknum yang menyatakan
bahwa pendaratan Apollo 11 di bulan itu palsu, bisa aku katakan
merupakan sebuah tindakan “penyesatan” dan boleh dikatakan “fitnah”.
Berikut adalah point-point yang sering dipertanyakan di beberapa forum
luar menganai berbagai kejanggalan-kejanggalan tsb. Sengaja ditampilkan
dalam gaya tanya jawab yang disertakan beberapa gambar untuk lebih
mudahkan teman-teman dalam membaca dan mencerna uraian dibawah ini.
X: Penganut Konspirasi
Y : sebagai orang yg mempercayai Apollo 11 benar2 mendarat di Bulan
Point 1.Mana bintangnya?
Y : sebagai orang yg mempercayai Apollo 11 benar2 mendarat di Bulan
Point 1.Mana bintangnya?
X : coba lihat pict diatas,mengapa tidak
ada bintang pada gambar yang diambil para astronot dari permukaan
Bulan. Logikanya tanpa atmosfer otomatis langit Bulan menjadi gelap.
Jika demikian tentunya pengamat bisa melihat objek-objek terang seperti
bintang. Y : Penjelasannya sangat sederhana, film dengan kualitas
terbaik pun tidak dapat memperlihatkan secara bersamaan dua objek , yg
satu sangat terang (pakaian astronot warna putih yang terkena sinar
matahari) dan obyek lain yang redup (bintang). Story Mugrave, seorang
astronot yg telah terbang keluar angkasa sebanyak enam kali, mengatakan
bahwa ketika ia berada diluar pesawat , dibawah sinar matahari yang
terang, ia tidak dapat melihat bintang-binatang. Namun ketika pesawat
berada di dalam bayangan bumi dan matanya dapat beradaptasi dengan
lingkungan yg lebih gelap, pada saat itulah dia dapat melihat bintang.
Penjelasan lainnya, pada langit Bumi,
partikel-partikel atmosfer Bumi akan menghamburkan cahaya matahari pada
panjang gelombang biru, sehingga langit siang hari pun tampak biru.
Berbeda dengan Bulan, yang hampir dapat dikatakan tidak memiliki
atmosfer sehingga langit senantiasa gelap, baik siang maupun malam.
Jadi, jika kita berada di Bulan, tentunya bintang akan selalu terlihat.
Tetapi kenapa tidak terekam dalam gambar yang diambil Apollo? Dalam foto
itu, sebenarnya bintang tersebut ada, namun terlalu redup untuk
ditangkap kamera. Kamera dan film yang digunakan oleh para astronot
disetel untuk mengambil gambar-gambar kegiatan di Bulan. Exposure
timenya diatur sedemikian rupa agar dapat merekam kondisi permukaan
Bulan yang terang, bukan untuk mengambil gambar objek-objek lemah pada
langit latar belakang.
Point 2. Mengapa bayangnya tidak paralel?
X: Mengapa bayangan astronot dan bagian-bagian peralatan ilmiah di permukaan bulan tidak benar-benar paralel? tidak masuk akal!!
Y: Bayangan itu tidak paralel karena hanya diterangi satu sumber cahaya yg jauh seperti matahari. Namun, hal itu benar jika kamu berada dipermukaan yang rata dan tidak berefek 3 dimensi. Jika kita mecoba memperlihatkan realitas 3 dimensi pada permukaan yg tidak rata di dalam foto dua dimensi yg memiliki kontras, bayangan jatuh ke arah yg sedikit berbeda.
Point 3.Benderanya dapat berkibar?
X: Mengapa bendera bisa berkibar ditempat yang hampa udara seperti bulan. Logikanya,bendera dapat berkibar apabila ada angin, karena hanya udara yg bergeraklah yg dapat mengibarkan bendera.
Y :
1. Tidak ada angin di dalamstudio film kecuali jika kipas angin dihidupkan.
2. Jika ada cukup banyak angin di studio film,sehingga bendera berkibar , angin itu juga pasti menggerakkan debudebu di kaki mereka.
3. Untuk bisa berkibar, bendera tidak selalu membutuhkan angin. Setidaknya di ruang angkasa hal inilah yang terjadi. Pada kondisi di Bulan, bendera dipancangkan bukan hanya pada tiang vertikal, tapi terdapat juga tiang horizontal yang ditambahkan di bagian atas bendera, sehingga bendera tersebut tampak tergantung dan merentang. Selain itu permukaan Bulan yang keras mempersulit pemancangan tiang bendera, sehingga para astronot harus memutar tiang tersebut maju mundur agar bisa ditanamkan di tanah bulan. Akibat gerakan ini, bendera tersebut berkibar, atau yang sebenarnya lebih tepat jika disebut bergetar. Di Bumi kibaran bendera terjadi beberapa detik dan diperlambat oleh udara, tapi kondisi vakum di Bulan menyebabkan gerakan bendera tersebut tidak akan berhenti karena tidak ada gaya dari luar yang menghentikannya.
X: Mengapa bayangan astronot dan bagian-bagian peralatan ilmiah di permukaan bulan tidak benar-benar paralel? tidak masuk akal!!
Y: Bayangan itu tidak paralel karena hanya diterangi satu sumber cahaya yg jauh seperti matahari. Namun, hal itu benar jika kamu berada dipermukaan yang rata dan tidak berefek 3 dimensi. Jika kita mecoba memperlihatkan realitas 3 dimensi pada permukaan yg tidak rata di dalam foto dua dimensi yg memiliki kontras, bayangan jatuh ke arah yg sedikit berbeda.
Point 3.Benderanya dapat berkibar?
X: Mengapa bendera bisa berkibar ditempat yang hampa udara seperti bulan. Logikanya,bendera dapat berkibar apabila ada angin, karena hanya udara yg bergeraklah yg dapat mengibarkan bendera.
Y :
1. Tidak ada angin di dalamstudio film kecuali jika kipas angin dihidupkan.
2. Jika ada cukup banyak angin di studio film,sehingga bendera berkibar , angin itu juga pasti menggerakkan debudebu di kaki mereka.
3. Untuk bisa berkibar, bendera tidak selalu membutuhkan angin. Setidaknya di ruang angkasa hal inilah yang terjadi. Pada kondisi di Bulan, bendera dipancangkan bukan hanya pada tiang vertikal, tapi terdapat juga tiang horizontal yang ditambahkan di bagian atas bendera, sehingga bendera tersebut tampak tergantung dan merentang. Selain itu permukaan Bulan yang keras mempersulit pemancangan tiang bendera, sehingga para astronot harus memutar tiang tersebut maju mundur agar bisa ditanamkan di tanah bulan. Akibat gerakan ini, bendera tersebut berkibar, atau yang sebenarnya lebih tepat jika disebut bergetar. Di Bumi kibaran bendera terjadi beberapa detik dan diperlambat oleh udara, tapi kondisi vakum di Bulan menyebabkan gerakan bendera tersebut tidak akan berhenti karena tidak ada gaya dari luar yang menghentikannya.
Sesungguhnya, bendera yg berkibar itu
justru membuktikan bahwa para astronot memang berada di Bulan. Bendera
itu bergoyang karena baru saja dipasang. Dan terus bergoyang selama
beberapa waktu dengan cara yang tidak biasa karena gravitasi Bulan 1/6
gravitasi Bumi, dan karena tidak ada udara di bulan untuk segera
menghentikan gerakan bendera.
Point
Point
4. Mana Kawahnya?
X : Pada foto yang lain, tidak tampak adanya lubang bekas semburan roket (kawah) pada lokasi pendaratan. Untuk roket seukuran Apollo seharusnya semburannya dapat menimbulkan lubang yang besar pada permukaan Bulan. Jadi, bagaimana bisa roket mendarat mulus tanpa membekaskan jejak besar?
X : Pada foto yang lain, tidak tampak adanya lubang bekas semburan roket (kawah) pada lokasi pendaratan. Untuk roket seukuran Apollo seharusnya semburannya dapat menimbulkan lubang yang besar pada permukaan Bulan. Jadi, bagaimana bisa roket mendarat mulus tanpa membekaskan jejak besar?
Y : Untuk melakukan sebuah pendaratan
tentu tidak dilakukan dengan kecepatan tinggi tapi dengan kecepatan yang
diperlambat. Tidak ada satu orangpun yang memarkirkan mobilnya dengan
kecepatan 100 km/jam. Hal yang sama berlaku juga pada Apollo 11.
Semburan roket memiliki dorongan 5000 kg, tetapi roket tersebut
diperlambat sampai sekitar 1500 kg saat mendekati permukaan. Dengan
diameter pipa pengeluaran roket sebesar 54 inci (dari Ensiklopedia
Astronautica), dan ukuran roket sekitar 2300 inci persegi, semburan
roket hanya menimbulkan tekanan sekitar 0.75 kg /inci persegi. Tekanan
sebesar ini tidak akan sampai menimbulkan jejak lubang yang besar.
Hasil foto-foto yang diambil di Bulan
juga memperlihatkan adanya bayangan yang kurang gelap. Obyek yang
seharusnya gelap karena berada dalam daerah bayangan, tetapi dalam foto
dapat jelas terlihat, termasuk tulisan di sisi pesawat. Jiika Matahari
merupakan satu-satunya sumber cahaya, dan tidak ada udara yang dapat
menghamburkan cahaya, seharusnya bayangan yang terjadi sangat gelap.
Sebuah persepsi yang salah. Memang ini bukan di Bumi dan cahaya Matahari
tidak dapat dihamburkan dalam kondisi hampa udara. Tapi di Bulan masih
ada sumber cahaya lain yang berasal dari Bulan sendiri. Debu di Bulan
memiliki sifat yang khas: yaitu memantulkan kembali cahaya ke arah
sumber cahaya berasal.
Point
Point
5.Transmisi suara tidak ada jedanya sama sekali?
X : Transmisi suara dari bulan ke bumi kok gak ada jedanya sama sekali, padahal mustinya kira-kira 5 detik, baru samapi ke bumi?
Y : Transmisi audionya sebenarnya ada jedany. Antara suara dari bulan dan konfirmasi dari bumi tidak ada jeda. Itu jelas karena transkrip tersebut dicatat dari bumi. Contohnya pada potongan transkrip berikut :
1.102:41:12 Duke: Eagle, you’ve got 30 seconds to P64
2.102:41:19 Aldrin: Roger. (Pause)3.102:41:27 Duke: Eagle, Houston. Coming up 8:30; you’re looking great. (Pause)
4.102:41:35 Armstrong: (Garbled) 64.
5.102:41:37 Duke: We copy. (Long Pause)Coba liat antara line 1 dan 2, ada 7 detik berlalu setelah mission control (Duke) memberikan informasi sampai terdengar konfirmasi dari Aldrin, waktu yang lebih dari cukup untuk gelombang elektromagnetik merambat ke bulan dan kembali lagi ke bumi. (jarak bumi ke bulan sekitar 360 ribu km, kecepatan cahaya sekitar 300 ribu km/s bolak balik cukup sekitar 2,4 detik saja)
Tapi coba perhatikan hanya ada 2 detik berlalu setelah informasi dari Armstrong dan konfirmasi dari mission control waktu yang juga lebih dari cukup untuk gelombang suara merambat dari speaker mission control ke telinga Duke lalu merambat dari mulut Duke ke mic dihadapannya.
Point 6. Masalah sabuk Radiasi Van Allen (Van Allen Belts)
X: Untuk mencapai bulan , astronot harus melewati Sabuk Radiasi Van Allen, yang bisa meghasilkan jumlah radiasi cukup fatal, bagaimana mungkin mereka dapat selamat?
Y : Radiasi adalah hal yang tidak terlalu diperhatikan NASA sebelum penerbangan pertama, namun mereka
memenginvestasikan jumlah yang cukup besar untuk penelitian ini dan menentukan bahwa resikonya minimal. Apollo memerlukan satu jam untuk melewati sabuk radiasi untuk berangkat dan kembali lagi. Total radiasi yang diterima astronot sekitar satu rem. Orang akan mengalami kesakitan pada radiasi 100-200 rem, dan kematian pada radiasi 300+ rem. Jelas dosisnya memiliki rentang yang sangat jauh untuk dianggap beresiko.
Point 7.Tidak akan pernah ada foto yang berhasil diambil?
X : Tidak akan ada foto yang bisa diambil di bulan, sebab film akan meleleh pada suhu 250°F.
Y : Film yang biasa akan segera meleleh jika di ekspos pada suhu 250°F, bagaimanapun film yang digunakan bukan film biasa, dan tidak pernah diekspos pada temperatur sekian. Astronot Apollo menggunakan film tranparansi khusus yang didisain spesifik, di bawah kontrak NASA, untuk lingkungan yang tidak ramah misal di Bulan. Menurut Kodak, film akan mulai melemah pada 200°F, dan tidak akan meleleh sampai pada suhu 500°F. Kamera juga diproteksi didalam casing spesial yang didisain agar tetap dingin. Situasi di Bulan yg hampa udara sangat berbeda dengan misal di dalam oven. Tanpa konveksi dan konduksi, metode yang mungkin untuk transfer panas hanyalah radiasi. Panas radiaktif bisa dialihkan secara efektif dengan membungkus material menggunakan permukaan reflektif, biasanya material putih. Casing dari kamera sama juga seperti seragam astronot,putih.
X : Transmisi suara dari bulan ke bumi kok gak ada jedanya sama sekali, padahal mustinya kira-kira 5 detik, baru samapi ke bumi?
Y : Transmisi audionya sebenarnya ada jedany. Antara suara dari bulan dan konfirmasi dari bumi tidak ada jeda. Itu jelas karena transkrip tersebut dicatat dari bumi. Contohnya pada potongan transkrip berikut :
1.102:41:12 Duke: Eagle, you’ve got 30 seconds to P64
2.102:41:19 Aldrin: Roger. (Pause)3.102:41:27 Duke: Eagle, Houston. Coming up 8:30; you’re looking great. (Pause)
4.102:41:35 Armstrong: (Garbled) 64.
5.102:41:37 Duke: We copy. (Long Pause)Coba liat antara line 1 dan 2, ada 7 detik berlalu setelah mission control (Duke) memberikan informasi sampai terdengar konfirmasi dari Aldrin, waktu yang lebih dari cukup untuk gelombang elektromagnetik merambat ke bulan dan kembali lagi ke bumi. (jarak bumi ke bulan sekitar 360 ribu km, kecepatan cahaya sekitar 300 ribu km/s bolak balik cukup sekitar 2,4 detik saja)
Tapi coba perhatikan hanya ada 2 detik berlalu setelah informasi dari Armstrong dan konfirmasi dari mission control waktu yang juga lebih dari cukup untuk gelombang suara merambat dari speaker mission control ke telinga Duke lalu merambat dari mulut Duke ke mic dihadapannya.
Point 6. Masalah sabuk Radiasi Van Allen (Van Allen Belts)
X: Untuk mencapai bulan , astronot harus melewati Sabuk Radiasi Van Allen, yang bisa meghasilkan jumlah radiasi cukup fatal, bagaimana mungkin mereka dapat selamat?
Y : Radiasi adalah hal yang tidak terlalu diperhatikan NASA sebelum penerbangan pertama, namun mereka
memenginvestasikan jumlah yang cukup besar untuk penelitian ini dan menentukan bahwa resikonya minimal. Apollo memerlukan satu jam untuk melewati sabuk radiasi untuk berangkat dan kembali lagi. Total radiasi yang diterima astronot sekitar satu rem. Orang akan mengalami kesakitan pada radiasi 100-200 rem, dan kematian pada radiasi 300+ rem. Jelas dosisnya memiliki rentang yang sangat jauh untuk dianggap beresiko.
Point 7.Tidak akan pernah ada foto yang berhasil diambil?
X : Tidak akan ada foto yang bisa diambil di bulan, sebab film akan meleleh pada suhu 250°F.
Y : Film yang biasa akan segera meleleh jika di ekspos pada suhu 250°F, bagaimanapun film yang digunakan bukan film biasa, dan tidak pernah diekspos pada temperatur sekian. Astronot Apollo menggunakan film tranparansi khusus yang didisain spesifik, di bawah kontrak NASA, untuk lingkungan yang tidak ramah misal di Bulan. Menurut Kodak, film akan mulai melemah pada 200°F, dan tidak akan meleleh sampai pada suhu 500°F. Kamera juga diproteksi didalam casing spesial yang didisain agar tetap dingin. Situasi di Bulan yg hampa udara sangat berbeda dengan misal di dalam oven. Tanpa konveksi dan konduksi, metode yang mungkin untuk transfer panas hanyalah radiasi. Panas radiaktif bisa dialihkan secara efektif dengan membungkus material menggunakan permukaan reflektif, biasanya material putih. Casing dari kamera sama juga seperti seragam astronot,putih.
Sebenarnya,masih banyak lagi
pertanyaan-pertanyaan yang bermunculan dari pihak Skeptic , namun karena
aku rasa terlalu banyak, maka pertanyaan2 yang paling
sering ditanyakanlah yang ku ulas. Namun, ada suatu bukti yang tidak
dapat dibantah bahwa manusia benar-benar pernah pergi ke Bulan, yaitu
batu-batu bulan yang dibawa dengan berat total 382 Kg, yg telah
diperiksa oleh ratusan ahli geologi dari seluruh dunia.
Batuan Bulan yang berhasil dibawa para awak Apollo Batuan-batuan ini memiliki karakteristik yang sama dengan batuan bulan yg ditemukan di pesawat ruang angkasa Rusia tanpa awak. Yang perlu diketahui bahwa batuan bulan itu sangat aneh,diantaranya :
Batuan Bulan yang berhasil dibawa para awak Apollo Batuan-batuan ini memiliki karakteristik yang sama dengan batuan bulan yg ditemukan di pesawat ruang angkasa Rusia tanpa awak. Yang perlu diketahui bahwa batuan bulan itu sangat aneh,diantaranya :
1. Karena hanya mengandung sedikit air
2. (lihat gambar ke-2 batu bulan ) Karena sering terkena sinar kosmis selama jutaan tahun di permukaan bulan yang hampa udara,maka terbentuklah lubang-lubang aneh dipermukaannya.
3. Batuan bulan sangat berbeda dengan batuan bumi, dan tidak dapat dipalsukan denganteknologi terbaru apapun. Untuk menghasilkan batuan bulan palsu , setidaknya kita harus melumatkannya dengan tekanan 1.000 atmosfer dan memanasinya dengan suhu 1.100 derajat celcius selama beberapa tahun. Kemudian, selagi tetap berada dalam tekanan, dinginkan perlahan selama beberapa tahun lagi. Betapa konyolnya NASA jika harus
bersusah payah melakukan hal ini semua, betul tidak tidak?
Seharusnya, kita semua tidak sepantasnya
terpengaruh pada berita yg hanya secara sepihak menyoroti perjalanan Neil Armstrong dan Buzz Aldrin dalam menjadi misi pertama ke bulan.
Padahal ada beberapa misi yg sudah berhasil mendarat di bulan setelah Armostrong dan Aldrin.
Orang terakhir yg berjalan ke bulan adalah Gene Cernan yg melakukan misi bersama astronot Jack Schmitt, 7 – 19 Desember 1972.
2. (lihat gambar ke-2 batu bulan ) Karena sering terkena sinar kosmis selama jutaan tahun di permukaan bulan yang hampa udara,maka terbentuklah lubang-lubang aneh dipermukaannya.
3. Batuan bulan sangat berbeda dengan batuan bumi, dan tidak dapat dipalsukan denganteknologi terbaru apapun. Untuk menghasilkan batuan bulan palsu , setidaknya kita harus melumatkannya dengan tekanan 1.000 atmosfer dan memanasinya dengan suhu 1.100 derajat celcius selama beberapa tahun. Kemudian, selagi tetap berada dalam tekanan, dinginkan perlahan selama beberapa tahun lagi. Betapa konyolnya NASA jika harus
bersusah payah melakukan hal ini semua, betul tidak tidak?
Seharusnya, kita semua tidak sepantasnya
terpengaruh pada berita yg hanya secara sepihak menyoroti perjalanan Neil Armstrong dan Buzz Aldrin dalam menjadi misi pertama ke bulan.
Padahal ada beberapa misi yg sudah berhasil mendarat di bulan setelah Armostrong dan Aldrin.
Orang terakhir yg berjalan ke bulan adalah Gene Cernan yg melakukan misi bersama astronot Jack Schmitt, 7 – 19 Desember 1972.
0 komentar:
Post a Comment